Abad ke-19
1800-1820 (Daendels, Perang Inggris-Belanda, Raffles)
1800
VOC resmi dibubarkan pada 1 Januari; hak miliknya dialihkan kepada pemerintah Belanda.
Belanda kalah perang dan dikuasai Perancis. Wilayah-wilayah yang dimiliki Belanda menjadi milik Perancis.
Sultan dari Kraton Kanoman di Cirebon dibuang ke Ambon oleh pemerintah Belanda.
Sebuah pemberontakan kecil-kecilan pecah di bawah pimpinan Bagus Rangin.
1801
Britania menguasai wilayah Minahasa, hingga tahun 1889
1802
Malaka
dan Maluku dikembalikan dari Britania ke tangan Belanda melalui
Perjanjian Amiens. Belanda mulai mengirim tambahan militer ke Jawa.
1803
Pemerintah
Belanda (Republik Batavia) mengeluarkan keputusan kolonial yang
menjadikan pemerintah Hindia Belanda bertanggung jawab kepada pemerintah
Belanda (berbeda dengan VOC).
Tiga orang haji dari Minangkabau
kembali setelah perjalanan naik haji ke Mekkah, dan bertemu dengan
penganjur-penganjur gerakan Wahabi yang mulai menguat di Arabia dan
menguasai Mekkah. Ketiga peziarah ini disebut "Padri" sesuai dengan
pelabuhan Pedir (atau Pidie) di Aceh, tempat keberangkatan orang-orang
yang naik haji. Gerakan Padri mulai berkembang di daerah Minangkabau,
mengembangkan ajaran Islam yang lebih ortodoks yang melawan
praktik-praktik tradisional setempat.
Britania menyerahkan Ambon kepada Belanda.
Mahmud Badaruddin II menjadi Sultan Palembang-Darussalam menggantikan ayahnya Sultan Muhamad Bahauddin.
1805
Pangeran Diponegoro
1806
Angkatan Laut Britania bertempur dengan tentara-tentara Prancis dan Belanda di lepas pantai Jawa.
Britania merebut Bangka.
Departemen Urusan Koloni didirikan di Belanda.
"Republik
Batavia" di Belanda, di bawah kekuasaan Prancis, diubah menjadi
"Kerajaan Belanda", dengan Louis, saudara laki-laki Napoleon, sebagai
rajanya.
1807
Tondano memimpin pemberontakan melawan Britania di Minahasa.
Britania kembali menguasai Malaka.
Pemerintahan Belanda yang dikuasai Perancis menunjuk Daendels sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
1808
1
Januari Daendels tiba. Ia memindahkan tempat kediaman resminya ke
Buitenzorg (kini dinamai Bogor). Daendels memerintah dengan menjalankan
prinsip-prinsip pembaharuan dengan metode-metode kediktatoran ke Jawa.
Daendels berusaha memberantas ketidakefisienan, korupsi,
penyelewengan-penyelewengan dalam administrasi Eropa. Akibat rasa tidak
suka dari naluri-naluri anti feodal, Daendels menganggap penguasa Jawa
sebagai pegawai administrasi Eropa. Sehingga dimulailah suatu masa
konflik yang sangat panjang.
Daendels secara resmi menguasai Lampung untuk Belanda.
Pakubuwono IV mengadakan hubungan damai dengan Daendels; Hamengkubuwono II menentangnya.
Mangkunegara II membentuk "Legiun Mangkunegaran" dengan pendanaan Belanda.
Daendels membebaskan Sultan Cirebon yang dibuang sebelumnya, namun pemberontakan di daerah pedesaan sekitar Cirebon berlanjut.
18
Agustus Daendels menata kembali wilayah-wilayah di bawah kekuasaan
Belanda di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Para bupati dan penguasa setempat
dijadikan pegawai pemerintah Belanda.
Daendels memerintahkan
serangkaian pekerjaan umum di sekitar Banten, termasuk pembangunan
jalan-jalan raya dan sebuah pelabuhan baru, yang dilaksanakan oleh
pekerja-pekerja setempat. Para pekerja itu memberontak karena beban
pekerjaannya; Residen Belanda di Banten dibunuh. Daendels mengirimkan
suatu pasukan militer untuk memadamkan pemberontakan dan menggantikan
Sultan, yang dibuang ke Ambon.
Britania memutuskan untuk
melepaskan Malaka; Stamford Raffles, yang saat itu seorang pegawai
kecil, menulis surat yang penting kepada India yang isinya mendesak agar
keputusan itu diubah. Keputusan diubah, dan Britania tetap tinggal di
Malaka.
Sulaiman Saidullah menjadi Sultan Banjar.
1809
Daendels
membangun jalan pegunungan dari Batavia ke Cirebon (Jalan Raya
Pos/Groote Postweg), memerintahkan pemindahkan kota Bandung ke jalan
tersebut (tempatnya sekarang). Pangeran Kornel, pemerintah setempat di
Sumedang, menolak bekerja sama karena perlakuan yang buruk terhadap
rakyat setempat.
Daendels melepaskan kekuasaan Belanda di Banjarmasin demi mengonsolidasikan kekuasaannya di Jawa.
1810
Daendels melepaskan kekuasaan Belanda di Banjarmasin.
Bulan Mei, Britania menyerang dan merebut kembali Ambon, Ternate and Tidore.
Raden
Rangga, ipar Sultan, memulai pemberontakan yang gagal melawan Belanda
di Yogyakarta; Daendels bersama ribuan tentara berangkat ke Yogyakarta,
memaksa Hamengkubuwono II mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaannya
kepada Hamengkubuwono III.
Napoleon menganeksasi Belanda untuk Perancis. Daendels mengibarkan bendera Perancis di Batavia.
Raffles
mengunjungi Lord Minto, Gubernur Jenderal Britania di India, di Kolkata
(Kalkuta), mendesaknya agar mengusir Perancis dan Belanda dari Jawa.
Minto setuju.
1811
Januari, Daendels memaksakan
perjanjian-perjanjian baru terhadap Yogyakarta dan Surakarta, isinya
mencakup penghentian pembayaran uang sewa Belanda kepada kedua Sultan
untuk wilayah-wilayah pantai utara.
Hamengkubuwono III menyerahkan Pangeran Natakusuma kepada Belanda, karena dicurigai terlibat dalam pemberontakan 1810.
Mei,
Daendels digantikan oleh Jan Willem Janssens. (Tak lama kemudian
Daendels bekerja di bawah Napoleon dalam peperangannya yang gagal di
Moskwa.)
3 Agustus pasukan-pasukan Britania dengan puluhan kapal berlabuh di Jawa.
Para
pangeran setempat di Banten, yang masih dilanda pemberontakan karena
beban pekerjaan-pekerjaan umum yang diperintahkan Daendels, menangkap
dan memenjarakan Sultan Banten dan bekerja sama dengan Britania.
26
Agustus Perang Jawa Britania-Belanda dimulai. Britania di bawah Lord
Minto merebut Batavia. Belanda, yang menderita kekalahan yang hebat,
mengundurkan diri ke Semarang. Jansen mundur ke daerah Semarang.
18 September Pemerintahan Belanda dibawah Jansen menyerah kepada Britania di Salatiga.
Thomas
Stamford Raffles sebagai wakil kerajaan Britania, diangkat sebagai
Letnan Gubernur Jenderal Jawa. Dia berusaha menunjukkan perhatiannya
terhadap kesejahteraan penduduk asli sebagai tanggung jawab pemerintah.
Selain itu tindakan kebijaksanaan Raffles yang terkenal di Indonesia
adalah memasukkan sistem landrente (pajak tanah) yang selanjutnya
meletakkan dasar begi perkembangan perekonomian, Raffles juga
mengenalkan sistem uang dan penekanan desa sebagai pusat administrasi.
Bagus Rangin ditangkap oleh Britania; pemberontakan di sekitar Cirebon mereda.
Penduduk
Belanda di Palembang dan sekitarnya dibunuh, diduga karena perintah
Sultan Mahmud Badaruddin II; Britania memerintahkan Badruddin
digulingkan dan digantikan oleh saudara lelakinya, Husin Diauddin.
Hamengkubuwono II merebut kembali gelarnya di Yogyakarta.
Desember Raffles mengunjungi Kraton Yogyakarta sehingga membangkitkan sikap bermusuhan.
Pakubuwono
IV mengirimkan surat-surat rahasia ke Yogyakarta yang menawarkan
bantuan kepada Britania, namun juga mengharapkan Yogyakarta akan dapat
memperluas daerahnya; Britania mulai melakukan perundingan rahasia
dengan Hamengkubuwono III; Natakusuma menawarkan bantuan kepada
Britania.
1812
12 Januari Raffles mengeluarkan pengumuman untuk menata ulang dan memodernisasikan sistem pengadilan.
Juni,
Britania dibantu prajurit Legiun Mangkunegara menembaki Yogyakarta
dengan meriam, merebut, dan merampok kota itu. Pakubuwono IV dari
Surakarta tidak banyak membantu. Hamengkubuwono II disingkirkan oleh
Britania, dibuang ke Padang, dan digantikan kembali oleh Hamengkubuwono
III.
Natakusuma menjadi Pangeran Pakualam I, mendirikan Dinasti Pakualam.
Oktober Britania menandatangani perjanjian dengan Sultan Banjar.
Britania merebut Timor.
Britania
menguasai Palembang, Britania mengangkat pangeran Adipati menjadi
sultan dengan gelar Ahmad Najamuddin II atau Husin Diauddin
Britania menguasai Belitung sebagai ganti rugi untuk "pembantaian" di Palembang pada tahun sebelumnya.
1813
Britania berdamai dengan Palembang, Mahmud Badaruddin II naik tahta kembali menjadi Sultan Palembang
Raffles menghapuskan Kesultanan Banten; Sultan akan diberikan uang pensiun oleh pemerintah Britania.
November, Pemberontakan di Belanda melawan Napoleon.
1814
Juni
Lord Minto, Gubernur Britania di India dan pelindung serta promotor
Raffles meninggal dunia. Raffles dituduh korupsi, namun kemudian
terbukti tidak bersalah.
21 Juni Perjanjian antara bangsa-bangsa yang berperang melawan Napoleon untuk mendirikan sebuah "Kerajaan Belanda" yang baru.
13 Agustus Britania setuju bahwa semua harta dan kekuasaannya di Hindia Belanda dikembalikan kepada Belanda.
Perang Britania dengan orang-orang Bali di Buleleng dan Karangasem karena perdagangan budak.
Bone menyerang kekuasaan Britania.
Orang-orang Britania ditempatkan di Banjarmasin dan Pontianak.
Hamengkubuwono
IV berkuasa di Yogyakarta. Diponegoro (kakak laki-lakinya yang menolak
naik takhta) ditunjuk sebagai wali dari Sultan yang baru berusia 13
tahun.
Ekspedisi Britania melaporkan penemuan Borobudur dan Prambanan ke Eropa untuk pertama kalinya.
1815
Sebagian
besar dari para bangsawan Minangkabau dibunuh oleh para pendukung
Padri; kaum Padri mulai memperluas penyebaran Islam ke daerah-daerah
Batak.
April-Juli, Gunung Tambora di Sumbawa meletus: 12.000 orang
meninggal karena letusan itu sendiri, belakangan 50.000 meninggal
karena kelaparan yang disebabkan letusan itu. Gunung Tambora
menyemburkan debu vulkanik sejauh beribu-ribu kilometer sehingga iklim
dunia berubah drastis.
Mei, Raffles mengunjungi Borobudur.
Raffles memerintah langsung atas Cirebon, menyingkirkan kekuasaan dari para Sultannya.
Pemerintah
Belanda membentuk aturan-aturan tentang pemerintahan Hindia Belanda.
(Aturan-aturan ini kelak menjadi semacam konstitusi untuk Hindia
Belanda, dalam suatu bentuknya atau yang lainnya, hingga 1942.)
Pada
Kongres Wina, diputuskan bahwa Britania harus mengembalikan Jawa dan
kekuasaan Hindia-Belanda lainnya kepada Belanda sebagai bagian dari
persetujuan yang mengakhiri Perang Napoleon.
1816
Bone kembali menyerang Britania.
19
Agustus, Belanda kembali berkuasa di Batavia. Cornelis Elout
melanjutkan kebijakan-kebijakan pembaruan Raffles. Penyerahan kekuasan
dari Inggris (letnan Gubernur John Fendall) kepada Belanda (Komisaris
Jenderal yang terdiri dari Tiga orang, yakni Elout, Buijskes, Van der
Capellen). Jawa dan pos-pos lainnya di Indonesia dikembalikan kepada
pihak Belanda sebagai bagian dari penyusunan kembali secara menyeluruh
urusan-urusan Eropa setelah perang-perang Napoleon. Thomas Stamford
Raffles meninggalkan Jawa kembali ke Inggris.
Belanda gagal dalam usahanya membujuk raja-raja Bali menerima kekuasaan Belanda.
Wilayah Hindia Belanda
1817
Wilayah Madura disatukan menjadi satu kabupaten/keresidenan.
Pattimura memimpin pemberontakan melawan Belanda yang kini kembali di Ambon; digantung pada Desember.
8 Mei, Kebun Raya didirikan di Bogor.
Gunung Ijen meletus di Jawa Timur.
1818
Maret,
Sir Thomas Stanford Raffles dikirim untuk memimpin benteng Britania di
Bengkulu. Dari sana ia berusaha mendirikan kekuasaan Britania di Hindia.
Raffles
mengirim sebuah pasukan kecil ke Lampung untuk membangun kekuasaan
Britania di sana; para pegawai Perusahaan Hindia Timur Britania di
Kolkata memanggilnya kembali.
Raffles mengirim pasukan-pasukan ke
Palembang untuk mencampuri perundingan-perundingan antara Sultan dan
Belanda. Mereka ditangkap dan dikirim ke Batavia. Para pejabat Britania
sekali lagi memerintahkan Raffles untuk mengundurkan diri.
Di bawah Cornelis Elout, Belanda mengakhiri perdagangan budak di Jawa.
Belanda kembali ke Melaka.
Belanda kembali ke Pontianak.
1819
19 Januari, Raffles mendirikan Singapura, setelah membeli pulau itu dari Sultan Johore.
Belanda kembali ke Padang. Raffles berusaha membangkitkan aksi-aksi anti-Belanda di pedesaan Minangkabau.
Perang Menteng meletus di Palembang.
Pangeran Ratu menjadi Sultan Palembang dengan gelar Ahmad Najamuddin III menggantikan ayahnya Sultan Mahmud Badaruddin II.
1820
Pakubuwono V menjadi Susuhunan Solo.
Belanda mengirim ekspedisi ke Kepulauan Aru.
Komisi payung dibentuk untuk mengawasi gereja-gereja Protestan di Hindia Belanda.
1821-1840 (Perang Padri, Perang Diponegoro, Tanam paksa)
1821
Para
bangsawan Minangkabau yang tersisa menandatangani perjanjian yang
menyerahkan Minangkabau kepada Belanda sebagai pembayaran untuk
perlindungan terhadap kaum Paderi.
"Perang Padri" meletus, hingga 1837.
Kolera muncul pertama kali di Jawa; panen padi gagal.
Britania menguasai Palembang. Sultan Mahmud Badaruddin II dan keluarganya ditangkap dan diasingkan ke Ternate.
Prabu Anom menjadi Sultan Palembang dengan gelar Ahmad Najamuddin IV.
1822
Hamengkubuwono
IV meninggal, sementara menyebar desas-desus bahwa ia telah diracuni.
Hamengkubuwono V adalah Sultan yang baru. Diponegoro kecewa karena
penanganan situasinya oleh para pejabat Belanda.
Gunung Merapi meletus dekat Yogyakarta.
1823
Pasukan-pasukan Belanda dikalahkan oleh kaum Padri di Lintau.
Gubernur
Jenderal van der Capellen menghapuskan penyewaan tanah di Jawa Tengah.
Dia memerintahkan sewa-menyewa tanah dihapuskan dan mengembalikan uang
muka yang telah dibayarkan penyewa Tionghoa dan Eropa kepada pemilik
tanah untuk dikembalikan. Hal ini menjadikan bengsawan kehilangan sumber
pendapatannya sementara uang muka yang telah diterima sudah habis
digunakan.
Pakubuwono VI naik takhta di Solo.
Kramo Jayo menjadi Sultan Palembang.
Raffles, dalam kondisi kesehatan yang buruk, kembali ke Inggris.
1824
17
Maret, Britania dan Belanda menandatangani Perjanjian London dan
membagi Hindia Belanda di antara mereka sendiri. Belanda mengklaim
Sumatra, Jawa, Maluku, Irian Jaya, dan lain-lain. Britania mengklaim
Malaya dan Singapura, dan mempertahankan kepentingannya di Borneo Utara.
Aceh diharapkan akan tetap independen.
Bone merebut wilayah-wilayah Belanda di Sulawesi selatan.
Hindia
Belanda menghadapi krisis keuangan - Gubernur Jenderal van der Capellen
menawarkan koloni ini kepada sebuah perusahaan swasta Britania, Palmer
and Co., sebagai ganti pinjaman untuk menebus pemerintahan kolonial.
(Pemerintah Belanda yang merasa dipermalukan oleh kejadian-kejadian ini,
memberikan pinjaman besar kepada Hindia Belanda pada 1826 dan 1828.)
Belanda membentuk pemerintahan langsung di Riau.
1825
29
Maret, Nederlandsche Handel Maatschappij (Perusahaan Dagang Belanda)
dibentuk. Komoditi-komoditi ekspor seperti kopi, gula, nila yang
dihasilkan masyarakat dikapalkan ke Eropa oleh perusahaan ini.
Belanda mengalahkan Bone sebelum Perang Diponegoro; pertempuran sporadik berlanjut selama bertahun-tahun.
para
pejuang Padri merebut daerah Tapanuli selatan. Raja Sisingamangaraja X
dari Batak terbunuh dalam peperangan melawan kaum Padri.
Belanda menuntut para calon haji yang ingin naik haji untuk memperoleh paspor dan membajar pajak seharga 110 gulden.
Mei,
Diponegoro dan para penguasa istana bentrok karena pertikaian
menyangkut jalan yang baru yang akan dibangun di dekat Tegalreja yang
melewati makam dan tanah leluhur.
Juli, Belanda mengirim
pasukan-pasukannya untuk menangkap Diponegoro, yang mengumumkan
pemberontakan. Tegalreja direbut dan dibakar, Diponegoro berhasil
melarikan diri. Inilah awal dari "Perang Diponegoro", yang berlangsung
hingga 1830. Perjuangan Diponegoro dibantu Kyai Maja yang juga menjadi
pemimpin spiritual pemberontakan.
Adam al-Wasi' Billah menjadi Sultan Banjar.
Garis suksesi di Palembang berakhir. Belanda membentuk pemerintahan langsung.
Belanda
mengeluarkan perintah untuk menangkap Raden Intan di Lampung. Raden
Intan meninggal dan digantikan oleh Raden Imba Kusuma.
1826
Perang gerilya merebak di seluruh Jawa Tengah dan Timur.
Belanda mulai mengorganisasi pasukan-pasukan khusus untuk berperang di Hindia Belanda.
Van der Capellen digantikan oleh Du Bus sebagai Gubernur Jenderal.
Agustus Belanda membebaskan Hamengkubuwono II dari pembuangan di Ambon, dan mengangkatnya kembali sebagai Sultan Yogyakarta.
Oktober, Diponegoro dikalahkan di Gowok, dekat Surakarta. Pasukan-pasukannya dipukul balik.
1827
Belanda
menata ulang pasukan-pasukannya dalam Perang Diponegoro, mengganti
dengan taktik-taktik yang lebih fleksibel, mengadakan serangan-serangan
terhadap para pasukan gerilya.
1828
April, orang-orang Jawa berhasil menghadapi Belanda.
Madura menjadi satu keresidenan dengan Surabaya.
Wabah cacar di Bali.
Fort Du Bus didirikan Belanda di Papua.
November Kyai Maja, penasihat rohani Diponegoro, ditangkap Belanda setelah pertempuran berlangsung.
1829
September Pangeran Mangkubumi (paman dari Diponegoro) menyerah. Ia diizinkan kembali ke istananya.
Oktober, Panglima Sentot Alibasyah menyerah. Belanda mengangkatnya menjadi Letnan kolonel.
1830
Mataram setelah Perang Diponegoro pada tahun 1830.
Maret,
Diponegoro setuju mengadakan perundingan Magelang, ditangkap dan
dibuang ke Manado, lalu ke Makassar (hingga meninggal tahun 1855).
Pakubuwono VI, dicurigai oleh Belanda, dibuang ke Ambon (hingga 1849). Pakubuwono VII menjadi Susuhunan Solo.
Johannes
van den Bosch tiba sebagai Gubernur Jenderal yang baru, mulai
menerapkan cultuur stelsel atau "tanam paksa". Setiap desa harus
menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor khususnya
kopi, tebu, nila. Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah
kolonial dengan harga yang sudah dipastikan (20%) dan hasil panen
diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Tanam paksa tumbuhan indigo (nila) diperkenalkan di Priangan.
Kapal uap pertama tiba di Hindia Belanda.
Nederlands Zendelinggenootschap (NZG - Perhimpunan Zending Belanda) mulai menawarkan pendidikan kepada anak-anak pribumi.
4
Desember Van den Bosch secara resmi mengorganisasi pasukan Belanda dari
Perang Jawa menjadi Oost-Indische Leger, atau "Tentara Hindia Timur"
(belakangan dikenal sebagai KNIL).
1831
Pemerintah Hindia Belanda berhasil membuat anggaran berimbang.
Pasukan-pasukan Belanda memerangi kaum Padri di Sumatra dan mencapai wilayah Bonjol.
1832
Belanda menggulingkan Sultan Jailolo dan menguasai Halmahera.
Kapal-kapal AS menembaki desa-desa pantai di Aceh dalam upaya mengatasi perompakan.
1833
Januari,
desa-desa Minangkabau di sekitar Bonjol bangkit dalam pemberontakan
rakyat; pasukan-pasukan Belanda di daerah itu dibantai. Perang Padri
memanas; Belanda menyegel daerah pantai. Sentot berperang di pihak
Belanda, namun kemungkinan di dalam hatinya ia tidak memihak Belanda.
Belanda menempatkan Sentot di bawah pengawasan di Bengkulu (hingga
1855).
Sultan Jambi meminta bantuan Belanda untuk melawan Palembang.
1834
Belanda memaksa Sultan Muhammad Fahruddin dari Jambi mengakui kekuasaan Belanda.
Pemerintah Portugis mengusir para pastor Dominikan dari Timor Timur.
1836
Belanda mengabaikan Fort Du Bus di Papua.
1837
Bonjol
di Minangkabau akhirnya jatuh ke tangan Belanda dalam Perang Padri.
Tuanku Imam Bonjol menyerah dan dikirim ke pembuangan.
1838
Kemenangan
Belanda di Daludalu mengakhiri Perang Padri di Minangkabau.
Pemerintahan langsung Belanda atas Minangkabau diterapkan (hukum adat
dan para bangsawan tampaknya pro-Belanda, para pemimpin Islam
anti-Belanda).
Ekspedisi Belanda melawan Flores.
Bone memperbarui Perjanjian Bungaya; peperangan melawan Belanda mereda.
Belanda meresmikan kehadirannya di Nias.
Sulaiman mewarisi takhta Aceh, tetapi Tuanku Ibrahim memerintah sebagai wali, dan berkuasa di Aceh hingga 1870.
Kerajaan Mataram di Lombok menguasai seluruh pulau, ditambah Karangasem di Bali.
1839
Pedagang Denmark, Mads Lange, membuka sebuah pos perdagangan di Kuta, Bali.
1840
Cultuur
Stelsel sudah menghadapi berbagai masalah. Tanda-tanda penderitaan
dikalangan orang pribumi Jawa dan Sunda mulai tampak. Khususnya didaerah
penanaman tebu. Pabrik-pabrik gula bersaing dengan pertanian padi untuk
jatah air. Tibul paceklik dan harga beras menjadi sangat mahal.
1841-1860 (Perang Bali, Max Havelaar)
1841
Raja-raja
Badung, Klungkung, Karangasem dan Buleleng di Bali menandatangani
perjanjian yang mengakui kekuasaan Belanda; para raja itu diberikan hak
untuk tetap berkuasa ke dalam.
James Brooke mulai membangun sebuah kerajaan pribadi untuk dirinya sendiri di Sarawak.
1842
Belanda menarik diri dari pantai timur Sumatra di sebelah utara Palembang karena kekuatiran Britania.
Bangsawan di Surakarta ditangkap karena dicurigai menghasut pemberontakan.
1843
Raja Lombok menerima kekuasaan Belanda.
Kelaparan di Cirebon.
1844
Raja-raja Buleleng dan Karangasem tidak puas dengan Belanda, dan menolak untuk mengesahkan perjanjian.
1845
Industri vanila dimulai di Jawa.
1846
Juni,
pasukan-pasukan Hindia Belanda menyerang Buleleng; raja-raja lain
diam-diam mendukung kekuatan-kekuatan anti-Belanda. Istana di Singaraja
dihancurkan. Raja Buleleng menandatangani perjanjian penyerahan. Hindia
Belanda menempatkan sebuah pos pasukan di Singaraja.
Ekspedisi Hindia Belanda melawan Flores.
Wabah tipus merebak di Jawa.
Hindia Belanda menguasai Samarinda.
Tambang batu bara komersial pertama dibuka di Martapura, Kalimantan Selatan.
Pemberontakan di Banten.
1847
Ekspedisi militer Belanda ke Nias.
1848
Juni,
Hindia Belanda mengirim pasukan militer ke Bali untuk menghadapi
konflik yang timbul karena pemaksaan perjanjian dengan raja-raja
setempat. Pasukan ini dikalahkan oleh suatu pasukan Bali di bawah
pimpinan Gusti Ketut Jilantik di Jagaraga, dan menarik diri dari pulau
itu.
Konstitusi baru di Belanda: Dewan Negara (parlemen) Belanda
mempunyai kuasa atas urusan-urusan kolonial. Sebagian anggota parlemen
menuntut diadakannya perubahan di tanah jajahan dan mendesak diadakannya
pembaharuan liberal. Pengurangan peranan pemerintah dalam perekonomian
kolonial, pembebasan terhadap pembatasan perusahaan swasta, dan
diakhirinya tanam paksa.
Undang-undang, sipil dan kriminal yang
diperbarui untuk Hindia Belanda diperkenalkan, dan berlaku hanya untuk
keturunan Eropa saja.
Demonstrasi di Batavia, dipimpin oleh Baron
van Hoevell (seorang pendeta Hervormd Belanda), memohon kepada Raja
Belanda agar diberlakukan kebebasan pers, sekolah menengah untuk
masyarakat, dan perwakilan untuk Hindia Belanda di Dewan Negara.
Sekolah-sekolah karesidenan untuk pendidikan dan latihan anak-anak para pemerintah dan bangsawan setempat, mulai dibuka.
1849
April,
Sebuah kekuatan militer Hindia Belanda dalam jumlah besar dikirim ke
Bali. Gusti Ketut Jilantik gugur dalam pertempuran. Hindia Belanda
menguasai Buleleng dan pantai utara Bali.
Mei Pasukan-pasukan
Hindia Belanda memasuki Bali selatan untuk pertama kalinya, bergerak
melalui Karangasem dan Klungkung untuk memadamkan perlawanan.
Raja Lombok menyerang dan merebut Karangasem.
Belanda menguasai penuh Palembang.
1850
Belanda
memulai pekerjaan misi di kalangan suku Batak di Sumatra utara.
Pemerintah Hindia Belanda melarang para misionaris Katolik memasuki
daerah suku Batak di Sumatra atau Toraja di Sulawesi. Hanya para
misionaris Protestan yang diizinkan masuk ke sana.
Bala kelaparan di Jawa Tengah.
Belanda membeli sisa-sisa benteng Portugis di Flores.
1851
Sekolah "Dokter-Jawa" didirikan di Gambir (Weltevreden), Batavia.
Billiton Maatschappij memulai pertambangan timah di Belitung. Banyak buruh Tionghoa yang didatangkan ke sana.
1852
Aceh mengirim utusan kepada Napoleon III dari Perancis.
Pohon kola diperkenalkan di Jawa.
Belanda mengakhiri pajak yang dipungut dari para calon jemaah haji.
1853
Belanda mulai mengatur administrasi Bali utara.
Mangkunegara IV mengambil gelarnya di Surakarta.
1854
Pemerintah
Belanda mengeluarkan suatu pembaruan konstitusional untuk daerah Hindia
Belanda ("Regeeringsreglement"). Para penguasa setempat di Hindia
Belanda akan tetap memiliki kekuasaan tradisional atas warga mereka, dan
berkuasa atas nama Belanda. Pemisahan yang ketat antara warga Eropa dan
kaum Inlander diakui di dalam undang-undang.
Gubernur Jenderal
Hindia Belanda memperoleh kuasa untuk mengasingkan siapapun juga;
terhukum tidak memiliki hak untuk naik banding atau meninjau ulang
keputusannya.
Aceh menegakkan kekuasaannnya atas Langkat, Deli dan Serdang di pantai timur Sumatra ("pelabuhan lada").
Tanaman cinchona (kina) diperkenalkan di Priangan, di Cibodas, Jawa Barat.
1855
Hamengkubuwono VI menjadi Sultan Yogyakarta.
Militer Belanda melakukan ekspedisi ke Nias.
Belanda memperluas kekuasaannya atas Kalimantan Barat.
Pangeran Diponegoro meninggal di Benteng Rotterdam, Makassar.
1856
Aturan
Penerbitan memberikan kekuasaan kepada Gubernur Jenderal untuk
melakukan sensor pra-penerbitan terhadap pers tanpa kesempatan naik
banding atau peninjauan kembali.
Maret, Eduard Douwes Dekker
dipecat dari posisinya di pemerintahan di Jawa Barat setelah menuduh
para bupati setempat melakukan korupsi. (Belakangan, dengan nama pena
"Multatuli", ia menulis novel "Max Havelaar", yang mengungkapkan
kondisi-kondisi dan penindasan di Jawa oleh pemerintah kolonial kepada
para pembaca di Belanda.)
Ekspedisi militer Belanda ke Flores.
1857
Belanda ikut campur dalam suksesi Sultan Banjarmasin, dengan mendukung Tamjidillah daripada Hidayatullah yang lebih populer.
Kabel telegraf pertama diletakkan dari Batavia ke Buitenzorg (Bogor).
1858
Ekspedisi Belanda melawan Sulawesi selatan.
Ratu
Taha Saifuddin dari Jambi menolak perjanjian dengan Belanda, melarikan
diri ke hutan-hutan dengan membawa pusaka (lambang kekuasaan
keluarganya), dan berjuang hingga 1904.
Belanda mengambil Siak di
Sumatra utara melalui perjanjian dan memindahkan pasukan-pasukannya
untuk mencegah para petualang Britania mendapatkan tempat berpijak di
sana. Perbatasan Siak ditetapkan hingga mencakup Langkat dan Deli, yang
berbatasan dengan wilayah Aceh.
Pemerintahan Hindia Belanda mengalami defisit karena biaya-biaya militer.
Pakubuwono VIII menjadi Susuhunan Solo.
1859
Perang
Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari; Belanda menarik
dukungannya terhadap Tamjidillah, mengirimnya ke Buitenzorg (kini
Bogor).
Portugis menandantangani perjanjian dengan Belanda:
Portugis melepaskan pos-posnya yang jauh dan klaim-klaimnya atas Flores
dan Solor kepada Belanda, dan mempertahankan haknya atas Timor Portugis.
Pembagian antara Timor Barat dan Timur diputuskan.
Pemerintah Belanda melarang perbudakan di Hindia Belanda.
Ekspedisi militer Belanda ke Bone untuk menggulingkan Ratu Basse Kajuara.
Kabel telegraf dipasang antara Batavia hingga Singapura.
1860
"Max Havelaar" diterbitkan.
Belanda membuka Pulau Sabu.
Belanda menghapuskan Kesultanan Banjarmasin, dan memaksakan pemerintahan kolonial langsung.
Belanda memperluas wilayah protektoratnya hingga mencakup Kesultanan Wajo di Sulawesi.
1861-1880 (Perang Aceh, Perang Batak, UU Agraria)
1861
Pakubuwono IX menjadi Susuhunan Solo.
Para misionaris Protestan Jerman mulai bekerja di sekitar Danau Toba di Sumatera Utara.
1862
Pangeran Hidayatullah menyerah di Banjarmasin, dan dibuang ke Jawa. Antasari meninggal karena cacar, perang gerilya berlanjut.
Wajib tanam lada dihentikan.
1863
Ekspedisi militer Belanda ke Nias.
Britania mengirim kapal-kapal perang ke Langkat dan "pelabuhan-pelabuhan lada lainnya " di Sumatra.
1 Juli, Perbudakan secara resmi berakhir di Hindia Belanda.
Tanaman tembakau diperkenalkan di Sumatera Utara.
Fransen
van de Putte, seorang bekas pemilik perkebunan di Jawa dan penentang
sistem tanam paksa, menjadi Menteri Urusan Koloni Belanda.
Wajib tanam cengkeh dan pala diakhiri.
1864
1 April, Perangko Hindia Belanda pertama diterbitkan.
Belanda bereksperimen dengan tanaman karet di Jawa dan Sumatra.
Belanda mengklaim Kepulauan Mentawai.
Sultan Siak terakhir turun takhta.
1865
Tanam paksa teh, kayu manis dan nila diakhiri.
Belanda memperkenalkan tembakau di Deli dan Sumatera Utara.
Belanda melembagakan pemerintahan langsung di Kesultanan Asahan di Sumatera Utara dan menyingkirkan Sultan ke Riau.
Undang-undang dan peraturan kehutanan yang baru diperkenalkan.
1866
Wajib tanam tembakau diakhiri.
Hindia Belanda melembagakan pemerintahan langsung di Sumba.
1867
Gunung Merapi meletus dekat Yogyakarta; 1.000 orang meninggal.
"Undang-undang Pertanggungjawaban" mewajibkan keuangan Hindia Belanda dipisahkan dari keuangan Belanda.
Departemen Pendidikan Hindia Belanda dibentuk.
1868
Belanda memperketat kekuasaannya terhadap Bengkulu.
1869
Sepertiga penduduk Sabu meninggal karena cacar.
Aceh memohon perlindungan kepada Kerajaan Ottoman.
Deli Maatschappij didirikan oleh para investor swasta.
Pada
1869, Terusan Suez dibuka, sehingga sangat mengurangi waktu dan upaya
perjalanan antara Eropa dan Asia lewat laut, dan menjadikan
tempat-tempat seperti Aceh jauh lebih penting dan strategis.
1870
Wilayah Minahasa ditempatkan di bawah pemerintah langsung Belanda.
Sultan Mahmud Syah memerintah di Aceh hingga 1874.
Undang-undang Gula mulai suatu masa pembaruan agrikultur.
Penyakit melanda tanaman kopi di Jawa.
Pelayanan kapal uap yang rutin ke Belanda melalui Terusan Suez dibuka.
1871
Undang-undang
Agraria, Agrarische Wet, menggalakkan privatisasi pertanian, dan mulai
membatalkan berbagai praktik tanam paksa. UU ini dikeluarkan oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda sebagai tindak lanjut atas kemenangan
partai Liberal di Belanda, sekaligus menggantikan politik Tanam Paksa
(Cultuur Stelsel) dengan penanaman modal pengusaha Belanda. Pada
pelaksanaannya Agrarische Wet mendukung berdirinya perkebunan-perkebunan
besar Belanda di Hindia Belanda, sehingga dapat disebut sebagai upaya
menarik modal swasta ke Hindia Belanda.
Wabah cacar membunuh 18.000 orang di Bali.
Kabel telegraf dipasang dari Banyuwangi, Jawa hingga ke Australia.
November,
Traktat Sumatra antara Britania dan Belanda: Belanda memberikan Pantai
Emas kepada Britania; Belanda dapat mengirimkan buruh-buruh kontrak dari
India ke Guiana Belanda (kini: Suriname); Belanda bebas bertindak di
Sumatra, Britania dan Belanda mempunyai hak-hak perdagangan di Aceh.
Akibat dari perjanjian ini: tidak ada lagi keberatan terhadap upaya
Belanda menaklukkan Aceh.
1872
Perang Batak dimulai di Sumatra utara, berlangsung hingga 1895.
Peta peperangan Hindia Belanda
1873
25
Januari Utusan dari Aceh mengadakan pembicaraan dengan konsul Amerika
di Singapura, namun Washington menolak memberikan bantuan AS. Belanda
menjawab dengan peperangan.
26 Maret Perang Aceh meletus. Belanda mengebom Banda Aceh.
8 April Belanda mendaratkan pasukan-pasukannya di Banda Aceh.
25 April pasukan-pasukan Aceh memaksa Belanda mundur.
Sultan Kutai menandatangani perjanjian yang mengakui Belanda.
Tanaman
teh Assam dari India diperkenalkan untuk menggantikan tanaman teh dari
Tiongkok, yang hasilnya mengecewakan. Produksi teh mulai meningkat.
Jalur kereta api pertama dibangun di Jawa.
11 November Belanda menyerang Aceh kembali, dan mempertahankan posisi mereka, namun mengalami kerugian besar karena penyakit.
Belanda berperang sia-sia selama lebih dari 30 tahun, berusaha menguasai Aceh, namun tidak pernah benar-benar berhasil.
1874
24
Januari Pejuang Aceh meninggalkan Banda Aceh dan mengundurkan diri ke
daerah perbukitan. Belanda mengumumkan bahwa Kesultanan Aceh telah
berakhir.
Sultan Mahmud Syah dari Aceh meninggal di hutan; Sultan
Ibrahim Mansur Syah memimpin kesultanan di bukit-bukit hingga 1907.
Teuku Umar, seorang bangsawan Aceh, memimpin pasukan-pasukan Aceh.
Ekspedisi Belanda ke Flores.
Belanda mengirim seorang utusan ke Kepulauan Aru.
1875
Hindia Belanda, Australia, dan Jerman menetapkan perbatasan antara klaim-klaim mereka di New Guinea.
1876
Tanaman karet diperkenalkan di Jawa.
Baba Hassan memimpin pemberontakan di Halmahera.
1877
Hamengkubuwono VII menjadi Sultan Yogyakarta.
Sejak saat ini, pemerintahan Hindia Belanda beroperasi dengan keuangan yang merugi.
1878
Tanam paksa gula dan kopi mulai dihapuskan.
Ekspedisi di bawah Jenderal Van der Heijden membakar habis 500 desa di Aceh.
Teungku Cik di Tiro, seorang ulama Islam, mulai memimpin perlawanan di Aceh.
1879
R.A. Kartini dilahirkan di Jepara.
Tanaman koka diperkenalkan di Jawa.
1880
Jalur kereta api antara Batavia dan Bandung diselesaikan.
Koelie
Ordonnantie ("Ordonansi Kuli") menguraikan undang-undang kontrak tenaga
kerja: majikan harus menyediakan perumahan dan pemeliharaan kesehatan
yang memadai, buruh hanya terikat dengan perkebunan selama kontrak yang
berlaku. Kontrak harus ditandatangani di hadapan hakim, dan dapat
dipertikaian di pengadilan.
Susu kental dalam kaleng yang pertama diimpor dari Australia.
1881-1899
1881
Para tetua suku Minahasa dijadikan pegawai-pegawai bergaji dari Hindia Belanda.
Mangkunegara IV wafat.
Pada
awal 1880-an, seorang penduduk Kudus yang bernama Haji Jamahri memulai
kebiasaan mencampurkan cengkeh dalam rokok yang dilintingnya dengan
tangan untuk menolongnya mengatasi gejala-gejala asma. Inilah asal-usul
"kretek". Namun demikian, produksi kretek secara komersial baru dimulai
secara serius pada 1930-an.
1882
Hindia Belanda melembagakan pemerintahan langsung di Buleleng dan Jembrana di Bali.
Hindia
Belanda menguasai Karangasem dan Gianyar di Bali. Bali dan Lombok
menjadi sebuah Karesidenan; raja-raja di Bali selatan tidak senang
dengan hal ini, namun tetap berperang di antara mereka sendiri.
Kepulauan Aru dan Tanimbar ditempatkan di bawah administrasi Belanda.
6 Agustus Tjokroaminoto dilahirkan.
Penyakit melanda tanaman tebu di Jawa.
Ekspedisi militer Belanda di Seram.
Minyak ditemukan di sekitar Kutai di Kalimantan.
Pengadilan Islam ("priesterraden") diberikan kekuasaan terbatas di Jawa. Yurisdiksinya dibatasi pada hukum keluarga.
1883
Sisingamangaraja XII diusir dari wilayah Batak.
Krakatau meletus; 36.000 orang di Jawa Barat dan Lampung meninggal sebagai korban letusan ini.
A.J. Zijlker mendapatkan persetujuan dari Belanda untuk memulai pengeboran minyak di Langkat, Sumatra Uara.
Pemberontakan yang mendukung Pangeran Suryengalaga gagal di Yogyakarta.
1884
Perang
gerilya memanas di Aceh. Belanda membangun "Geconcentreerde Linie"
(Garis Konsentrasi) di Aceh: suatu rangkaian dari 16 benteng yang
dirancang untuk mengepung para gerilyawan.
Belanda memberlakukan pemerintahan langsung di Deli.
Pelayanan komunikasi dikonsolidiasikan oleh pemerintah ke dalam PTT (Post Telegraaf Telefoon).
1885
Sultan Asahan kembali dari pembuangan ke wilayahnya untuk berkuasa atas nama Belanda.
Belanda memberlakukan pemerintahan langsung di Madura.
Orang-orang
keturunan Tionghoa di Hindia Belanda digolongkan sebagai "orang Eropa"
hanya untuk tujuan-tujuan hukum dagang semata.
1886
Pelabuhan modern dibangun di Tanjung Priok, Batavia (kini Jakarta).
1887
Sultan-sultan Madura diturunkan statusnya menjadi bupati saja.
Depresi ekonomi melanda Jawa.
1888
Gempa bumi terjadi di Bali.
Residen Belanda di Surakarta menguasai keuangan keluarga Mangkunegara.
Pemberontakan di Banten dipimpin oleh kelompok Qadiriyya.
Kalimantan Utara (Sabah) menjadi protektorat Britania.
Koninklijke Paketvaart Maatschappij dibentuk sebagai perusahaan pengiriman barang dan penumpang kapal utama antar pulau.
1890
Zijlker mendirikan perusahaan yang kelak menjadi Royal Dutch Shell.
Ekspedisi Belanda melawan Flores.
Hindia Belanda memperkenalkan pajak kekayaan.
1891
Mengwi di Bali dikuasai oleh Badung.
Pemerontakan Naqshbandiyya di Lombok melawan pemerintah Mataram-Bali; Belanda ikut campur.
Buruh-buruh kontrak yang pertama meninggalkan Jawa dan berangkat ke Suriname di Amerika Selatan.
1893
Pakubuwono X menjadi Susuhunan Solo.
Sekolah-sekolah "Kelas Satu" untuk para penduduk pribumi Indonesia dibentuk.
1894
Campur
tangan terakhir Belanda di Lombok berhasil; para bangsawan melakukan
puputan; Karangasem menjadi wilayah yang tergantung pada Belanda.
"Perang Batak" berakhir.
Pemberontakan melawan Portugis di Timor Timur.
Hindia Belanda mengorganisasi monopoli opium yang diselenggarakan negara untuk menguasai perdagangan candu (Opiumregie).
1895
Jami'at Khair didirikan, organisasi ini berdedikasi dalam mengembangkan pendidikan Arab.
Timor Portugis, yang mulanya diadministrasi dari Makau, mendapatkan administrasinya sendiri.
Perjanjian Britania-Belanda menetapkan batas-batas antara klaim-klaim mereka atas Pulau Papua.
1896
Raja Chulalongkorn dari Thailand melakukan kunjungan ke negaraan ke Hindia Belanda.
Belanda terus menyerang gerilya-gerilya di Aceh dengan pasukan-pasukan khusus (Korps Marechaussee).
1898
Belanda mulai melakukan eksplorasi di Papua.
Van
Heutsz menjadi Gubernur Belanda di Aceh. Penasihatnya, Snouck Hurgronje
memperkenalkan "Korte Verklaring", (Traktat Pendek), sebuah perjanjian
singkat yang isinya mengakui pemerintahan Belanda, untuk menggantikan
perjanjian-perjanjian terdahulu yang rumit dengan para pemimpin
setempat; Belanda mengadakan aliansi dengan para uleebalang dalam
melawan para pemimpin Islam.
Juni, Van Heutsz mengirim suatu ekspedisi Belanda yang sukses melawan Pidie, Aceh.
1899
R.A. Kartini memulai kariernya dalam menulis surat-surat.
Pesantren Tebuireng, sebuah sekolah Islam yang terkenal, didirikan di Jombang, Jawa Timur.
Teuku Umar terbunuh dalam suatu serangan Belanda.
Van
Deventer, seorang pembaharu kolonial, menerbitkan "Een Eereschuld",
yang isinya menuntut agar uang yang dikumpulkan pada masa lampau dari
Hindia Belanda dikembalikan ke Hindia Belanda untuk menolong membayar
utang kolonial yang kian meningkat.
Abad ke-20
1900-1910
1900
Raja Gianyar di Bali takluk kepada kekuasaan Belanda.
Sekolah-sekolah
menengah di Bandung, Magelang dan Probolinggo ditata kembali untuk
mendidik orang-orang Jawa yang ingin menjadi pegawai negeri.
17
Maret 1900, Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) terbentuk di Batavia. THHK
mendirikan sekolah-sekolah, jumlahnya 54 buah pada tahun 1908 dan
mencapai 450 sekolah pada tahun 1934.
1901
Jambi
ditempatkan di bawah kekuasaan Residen Belanda di Palembang pada saat
munculnya masalah suksesi dan pergolakan lainnya yang terkait.
Mahyudin
Datuk Sutan Marajo menerbitkan koran Warta Berita di Padang, surat
kabar berbahasa Indonesia pertama dengan tulisan latin.
Perusahaan minyak Zijlker's Royal Dutch diperluas hingga ke Kalimantan.
Belanda menempatkan pasukan keamanan di Kepulauan Mentawai.
6 Juni Soekarno dilahirkan.
Ratu Wilhelmina dari Belanda mengumumkan " Politik Etis" untuk Hindia Belanda.
1902
Belanda mengakhiri pembatasan-pembatasan dalam urusan haji.
12 Agustus Mohammad Hatta dilahirkan.
1903
Sultan Aceh, Tuanku Daud Syah, menyerah kepada Belanda, namun tetap mempertahankan hubungan rahasia dengan para gerilyawan.
Hindia Belanda mulai membuka sekolah-sekolah MULO untuk pendidikan dasar.
Undang-undang
Desentralisasi memberikan beberapa kursi kepada pemerintahan lokal dan
provinsi kepada penduduk pribumi di Hindia Belanda. Pemilu untuk pertama
kalinya diadakan di Jawa.
Keuangan Hindia Belanda dipisahkan dari keuangan tanah air Belanda.
1904
Van Heutsz, yang sebelumnya adalah Gubernur militer di Aceh, menjadi Gubernur Jenderal (hingga 1909).
Taha dari Jambi dibunuh oleh Belanda.
Mei,
Kapal "Sri Koemala" karam di lepas pantai Sanur, Bali. Penduduk
setempat menjarah kapal itu; si pemilik kapal menuntut ganti rugi
pemerintah Hindia Belanda. Akibatnya, hubungan antara Hindia Belanda
dengan Raja Badung di Bali memburuk.
Ekspedisi militer Hindia Belanda menguasai wilayah Batak di Sumatra.
Suatu
ekspedisi di bawah Kapten Van Daalen ke daerah pegunungan di Aceh
menyebabkan matinya lebih dari 3.000 penduduk desa, termasuk lebih dari
1.000 kaum perempuan dan anak-anak.
Pemerintah Belanda mulai memberikan bantuan dan pinjaman untuk pembayaran kembali utang Hindia Belanda.
Dewi Sartika mendirikan Sekolah Isteri, sebuah sekolah untuk kaum perempuan.
1905
Januari, Belanda mulai melakukan operasi militer selama lima bulan di Kalimantan.
Belanda mengirim sebuah pasukan militer melawan pemberontakan di Seram.
Agustus,
pasukan-pasukan Belanda mendarat di Pare Pare. Pasukan Belanda mencapai
kemenangan besar di wilayah Sulawesi; Bugis, Makasar, Toraja dikuasai
untuk seterusnya. Penguasa Bone digulingkan.
Para pemberontak Aceh menghubungi konsul Jepang di Singapura untuk meminta pertolongan.
Belanda menduduki Kepulauan Mentawai.
Serikat buruh pertama dibentuk oleh para buruh kereta api.
16
Oktober Sarekat Dagang Islamiyah didirikan oleh Kyai Haji Samanhudi,
mula-mula untuk melindungi kepentingan-kepentingan para pedagang batik
Islam di Surakarta.
Dewan kota dibentuk di Batavia dan Bandung.
Pemerintah
Hindia Belanda mensponsori suatu komunitas petani Jawa yang dipindahkan
ke Lampung: inilah contoh transmigrasi pertama.
1906
15 September Belanda membuat berbagai kemajuan besar di Bali; armada Hindia Belanda membuang jangkar di lepas pantai Sanur.
16 September Pasukan-pasukan Hindia Belanda menyerbu Sanur.
20 September Angkatan Laut Belanda menembaki Denpasar dengan meriam.
Para
bangsawan Badung melakukan bunuh diri dalam sebuah puputan, sambil
berbaris di jalan utama Denpasar. Lebih dari 3.600 orang terbunuh.
23
September Belanda membuat kemajuan di Tabanan, Bali. Raja Tabanan
menawarkan penyerahan dirinya dengan syarat ia diizinkan mempertahankan
gelar dan tanahnya. Residen Belanda menawan Raja hingga ia dapat
mendapatkan jawaban dari pemerintah Hindia Belanda di Batavia. Raja
Tabanan melakukan bunuh diri di tahanan.
Perkebunan karet di Sumatra berkembang dengan berbagai varitas tanaman baru.
Belanda menguasai Sumba.
Belanda membentuk sebuah protektorat terhadap Berau di Kalimantan Timur.
Sensor
pasca-penerbitan diperkenalkan: semua penerbitan harus diserahkan dalam
tempo 24 jam setelah terbitnya ke badan sensor untuk ditinjau.
1907
Militer Belanda memadamkan pemberontakan di Flores, dan kini berkuasa penuh.
Pemberontakan di Jambi akhirnya dipadamkan.
Para gerilyawan Aceh menyerang Belanda di Banda Aceh.
Raja Sisingamangaraja XII memberontak melawan Belanda, dan ditembak dalam konflik itu.
Hindia Belanda memperkenalkan pajak terhadap usaha-usaha dagang.
Samin Surosentiko, pencetus ajaran Samin, ditangkap di Jawa dan diasingkan ke Padang, Sumatera.
Perusahaan minyak Zijlker's Royal Dutch bergabung dengan Shell Transport and Trading dan menjadi Royal Dutch Shell.
Belanda mengirim polisi ke Kepulauan Tanimbar untuk menghentikan konflik antar suku.
Program
pendidikan baru diperkenalkan dengan maksud menawarkan pendidikan tiga
tahun untuk anak-anak, yang terbuka untuk masyarakat umum.
1908
Klungkung memberontak melawan Belanda; para bangsawan melakukan puputan untuk mempertahankan kehormatan mereka.
Belanda ikut campur dalam konflik-konflik lokal di Sumbawa, hingga lebih ketat menguasai wilayah itu.
Buton jatuh ke dalam pemerintah langsung Belanda.
VSTP (serikat buruh kereta api) dibentuk, anggota-anggota orang Indonesia diterima.
20
Mei Budi Utomo didirikan di antara para mahasiswa suku Jawa kelas atas
di Jawa, termasuk dr. Sutomo dan dr. Tjipto Mangunkusumo, menandai
dimulainya era Kebangkitan nasional
Oktober Budi Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta. Tjipto Mangunkusumo meninggalkan organisasi ini.
Indische Vereeniging didirikan untuk para mahasiswa Indonesia di Belanda.
Pemberontakan kecil di Minangkabau dipadamkan.
Hindia Belanda memperkenalkan pajak pendapatan.
1909
Tjokroaminoto menjadi pemimpin Sarekat Dagang Islamiyah.
Putri Hindia, sebuah penerbitan untuk kaum perempuan, didirikan.
Belanda mengonsolidasikan kekuasaan atas Seram.
Belanda menguasai Buru.
Adabiah, sekolah Islam modern pertama berdiri di Padang
1910
Perlawanan Islam di Aceh dilumpuhkan.
Jami'at
Khair digantikan oleh Al-Irsyad (Jamiat Islam al Irsyad al Arabia),
sebuah organisasi untuk kaum Muslim keturunan Arab di Indonesia.
Pemberontakan di Timor Timur di bawah pimpinan Dom Boaventura.
Ratulangi mendirikan Perserikatan Minahasa, sebuah organisasi sosial untuk orang Minahasa.
Ekspedisi Belanda ke Pulau Komodo melaporkan penemuan komodo kepada masyarakat di Eropa untuk pertama kalinya.
1911-1920
1911
Abendanon menerbitkan surat-surat R.A. Kartini dengan judul "Door Duisternis Tot Licht " ("Habis Gelap Terbitlah Terang").
Surat kabar Al-Munir mulai terbit di Padang.
Wabah penyakit sampar melanda Pulau Jawa.
1912
10 September Sarekat Dagang Islamiyah berganti nama menjadi Sarekat Islam dibawah pimpinan Tjokroaminoto.
Indische
Partij dibentuk oleh Setiabudi (Douwes Dekker), Dr. Tjipto Mangunkusumo
dan Ki Hajar Dewantara. Setahun kemudian, tiga serangkai ini
diasingkan.
Portugal meredam pemberontakan di Timor Timur.
18 November Kyai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta.
Belanda mengirim lagi ekspedisi militer ke kepulauan Tanimbar.
Setelah
proklamasi Republik Rakyat Cina pada bulan Januari,
organisasi-organisasi Tionghoa yang pada mulanya berkecimpung dalam
bidang sosial-budaya mulai mengarah kepada politik.
1913
Januari, kongres Sarekat Islam di Surabaya memutuskan meluaskan aktivitas mereka ke seluruh Hindia.
Yayasan Kartini berdiri di Belanda untuk mendukung pendidikan kaum perempuan di Jawa.
Gubernur Jenderal Idenburg menyatakan Sarekat Islam sebagai sebuah organisasi yang legal.
Indische Partij dilarang; para pemimpinnya diasingkan ke Belanda.
Organisasi Paguyuban Pasundan berdiri sebagai sebuah organisasi sosial dan budaya Sunda di Jawa Barat tanggal 20 Juli.
Pemerintah
Hindia Belanda mendapat kuasa untuk meminjam uang tanpa harus izin
terlebih dahulu kepada pemerintah Kerajaan Belanda.
Suwardi
Suryaningrat (dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara) bersama Komite Boemi
Poetera menerbitkan "Als Ik Eens Nederlander Was", sebuah tulisan
nasionalisme. Ia diasingkan ke Belanda hingga 1919.
Liem Seeng Tee membuka sebuah toko tembakau di luar Surabaya - cikal bakal perusahaan rokok kretek Sampoerna.
1914
Hollandsch-Inlandsche Schools (HIS) dibentuk kembali, menjadi terbuka untuk orang Indonesia.
9 Mei, Sneevliet mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), nantinya menjadi PKI.
Perang di Eropa: Pemerintah Belanda mempertimbangkan menggunakan milisi dari Indonesia.
Pameran Besar Kolonial di Semarang, dihadiri oleh Pakubuwono X dari Surakarta dan rombongannya.
Pemerintah
Hindia Belanda membuka fasilitas percobaan penerbangan di Surabaya
untuk mempelajari kinerja pesawat dalam kondisi tropis.
KNIL membentuk sebuah angkatan udara.
Nias sepenuhnya dikuasai Belanda.
Pasukan pendudukan KNIL di Bali ditarik mundur dan digantikan oleh unit polisi biasa.
Insulinde berdiri, didukung oleh Dr. Tjipto Mangunkusumo, yang telah kembali dari pengasingan.
1915
Haji Agus Salim masuk Sarekat Islam, memperkenalkan modernisasi Islam.
Tri Koro Dharma terbentuk sebagai sebuah organisasi pemuda dari Budi Utomo (Berganti nama menjadi Jong Java pada 1918).
Soedirman lahir.
Britania dan Belanda menandatangani perjanjian perbaikan perbatasan antara Borneo Utara (Sabah) dan Hindia Belanda.
1916
Delegasi anggota dari Budi Utomo, Sarekat Islam, dan organisasi-organisasi lain mengunjungi Belanda
Pemerintah
Hindia Belanda membentuk "Politiek Inlichtingen Dienst", sebuah pasukan
polisi khusus untuk menyelidiki kejahatan politik (kemudian berganti
nama menjadi "Algemene Recherche").
J.P. Count van Limburg Stirum menjadi Gubernur-Jenderal hingga 1921.
Soekarno muda bersekolah di Surabaya, tinggal di rumah Tjokroaminoto.
Juni,
Sarekat Islam menyelenggarakan pertemuan di Bandung; beberapa anggota
dan kelompok Jawa tradisional tidak suka dengan modernisasi.
Mangkunegara VII mengambil alih tempat tinggalnya di Surakarta.
Desember,
Dewan Negara (Parlemen) di Belanda meloloskan RUU untuk pembentukan
sebuah Koloniale Raad (kemudian dikenal dengan Volksraad) untuk Hindia
Belanda.
1917
Jong Sumatranen Bond berdiri di Jakarta
Sarekat Islam mulai mengambil posisi lebih anti-pemerintah.
Kelompok sayap kiri dari Semarang berkumpul di Sarekat Islam dibawah Semaun; Tjokroaminoto tidak melarang mereka.
Belanda mempertimbangkan milisi Indonesian untuk dinas militer; anggota sayap kiri di Sarekat Islam menentang.
Aisyiyah, organisasi perempuan Muhammadiyah berdiri.
Fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya.
Ki Hajar Dewantara kembali dari pembuangan.
1918
18
Mei Volksraad berapat untuk pertama kalinya. 39% dari
anggota-anggotanya adalah orang Indonesia. Anggota-anggotanya dipilih
oleh dewan-dewan setempat dari kabupaten. Kebanyakan anggotanya adalah
pegawai pemerintah atau bupati. Volksraad terdiri dari satu kamar, dan
berfungsi sebagai dewan penasihat saja.
Gubernur Jenderal van
Limburg Stirum mengangkat Tjokroaminoto menjadi anggota Volksraad. Dr.
Tjipto Mangunkusumo juga ditempatkan di sana.
ISDV mulai membentuk soviet-soviet (dewan-dewan) di Surabaya.
"Sarekat Islam B", cabang revolusioner rahasia, mulai terbentuk. Anggotanya termasuk Musso (dan kemungkinan juga Tjokroaminoto).
Sarekat Sumatra didirikan.
Wabah cacar melanda Jawa, Sumatra dan Kalimantan.
Organisasi Jong Minahasa didirikan.
Pemerintah Hindia Belanda mulai menindas ‘’soviet-soviet’’ ISDV, mengusir anggota-anggota Belanda dari gerakan komunis.
"Janji
November": pemerintah Belanda mengatakan bahwa Indonesia akan memiliki
pemerintahan sendiri pada masa depan yang belum ditetapkan.
14
November anggota-anggota orang Indonesia di Volksraad mengecam
Pemerintah Hindia Belanda karena lebih mengutamakan
kepentingan-kepentingan orang Eropa.
Pemerintah Hindia Belanda membuang Sneevliet.
Douwes Dekker kembali dari pembuangan.
1919
Mei-Juni
Penembakan di Garut; seorang pejabat Belanda di Toli-toli, Sulawesi
dibunuh. Belanda menggunakan penembakan ini sebagai alasan untuk
menindas Sarekat Islam Seksi B.
Indo-Europees Verbond didirikan
untuk memajukan kepentingan-kepentingan "orang-orang Indo", sementara
pada saat yang sama juga mendukung Belanda.
Haji Misbach mengajarkan "Komunisme Islam" di Surakarta
Desember Sarekat Islam mengklaim mempunyai 2 juta anggota; menyelenggarakan kongres di Yogyakarta.
KLM membuka pelayanan udara jarak jauh dari Amsterdam ke Batavia.
1920
27 Mei ISDV mengganti namanya menjadi Perserikatan Komunis di Hindia (belakangan PKI).
PKH menerbitkan tulisan-tulisan Lenin.
Technische Hoogeschool didirikan di Bandung (sekarang ITB: Institut Teknologi Bandung).
Sarekat Ambon didirikan.
Konflik antara kaum Komunis dan Sarekat Islam berkembang.
25 Desember PKH bergabung dengan Komunis Internasional.
1921-1930
1921
Juni, Jong Java mengadakan kongres di Bandung; Soekarno berbicara di kongres untuk menganjurkan pembaruan bahasa.
Fock menjadi Gubernur-Jenderal Hindia Belanda hingga 1926.
Timorsch Verbond didirikan.
Agustus, Tjokroaminoto ditangkap.
Oktober,
Kongres Nasional ke-6 Sarekat Islam melarang anggota-anggota SI
merangkap sebagai anggota partai-partai lain, termasuk PKI.
Banyak cabang Sarekat Islam terpecah menjadi (SI-Merah) yang mengikuti Semaun dan (SI-Putih) yang mengikuti Tjokroaminoto.
Semaun berangkat ke Uni Soviet.
Tan Malaka berusaha memulihkan perpecahan dalam Sarekat Islam.
PKI menolak Tjokroaminoto.
Sukarno muda mulai belajar di Technische Hoogeschool di Bandung.
Soeharto dilahirkan.
Hamengkubuwono VIII menjadi Sultan Yogyakarta.
Desember, Tan Malaka menjadi ketua PKI.
1922
Perhimpunan
Mahasiswa Indonesia didirikan di Belanda. Anggotanya antara lain
Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Sutomo, Ali Sastroamidjojo, dan banyak
lagi lainnya yang kelak memainkan peranan penting dalam perjuangan
kemerdekaan (dan dalam pemerintahan Republik Indonesia pada tahun
1950-an).
Maret, Tan Malaka dibuang dari Hindia Belanda.
April, Tjokroaminoto dibebaskan dari tahanan sambil menunggu bandingnya.
Ki
Hadjar Dewantoro mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta, sebuah sekolah
mandiri tanpa dukungan pemerintah untuk mengembangkan kesenian Jawa
maupun pendidikan modern (anti-modernis); menciptakan istilah "demokrasi
terpimpin".
Indische Vereeniging di Belanda mengganti namanya
menjadi Perhimpunan Indonesia. Anggotanya antara lain Mohammad Hatta dan
Sutan Sjahrir; Tan Malaka dan Semaun berbicara dalam
pertemuan-pertemuannya.
Semaun kembali dari Belanda.
Marah Roesli menerbitkan novel "Sitti Noerbaja"
Pemogokan berlanjut.
Kongres
Al-Islam diadakan di Cirebon; perdebatan hangat pecah antara
pandangan-anggota yang "modernis" dan "tradisionalis" tentang Islam.
Pelgrimsordonnantie disetujui; mulailah kontrol pemerintah terhadap perjalanan calon haji.
Fasilitas pelabuhan modern dibuka di Belawan untuk melayani Sumatra utara.
1923
Februari, Partai Katolik didirikan.
Pemogokan
kereta api oleh VSTP yang dipimpin pihak Komunis, Semaun sebagai
pemimpinnya ditangkap dan dibuang; banyak serikat buruh yang kini
didominasi Komunis.
Februari, Tjokroaminoto menata kembali Sarekat
Islam menjadi Partai Sarekat Islam yang baru. Para pendukung komunis
meninggalkan organisasi ini, dan membawa serta banyak anggota bersama
mereka; Cabang-cabang SI Merah menjadi Sarekat Rakyat.
Tan Malaka ditunjuk sebagai agen Komintern untuk Asia Tenggara, dan berbasis di Guangdong, Tiongkok.
12
September Persatuan Islam (atau Persis), sebuah kelompok modernis garis
keras, didirikan di Bandung. Mohammad Natsir yang masih muda adalah
salah satu anggota pertamanya.
Pasteur Institute dipindahkan dari Batavia ke Bandung.
Wajib militer diberlakukan untuk semua warga negara Belanda di Hindia.
1924
Perserikatan
Komunis di Hindia mengganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia,
memutuskan untuk mengadakan pemberontakan. Musso bergabung dengan PKI.
"Sarekat
Hijau" dibentuk oleh Belanda, anggota-anggotanya adalah pejabat-pejabat
setempat, kaum kriminal, polisi, dll. yang pro-Belanda.
Dr. Sutomo mendirikan Indonesia Study Club.
Pelayanan pos udara pertama dari Batavia ke Amsterdam. Penerbangan memakan waktu hampir dua bulan.
Biro Malaria Pusat didirikan untuk mengoordinasikan program-program pemberantasan malaria.
Tan Malaka, pencetus Republik Indonesia lewat bukunya Naar de Republiek Indonesia
1925
Konstitusi
baru: Dewan Hindia menjadi lembaga penasihat, Volksraad mendapatkan
kekuasaan legislative terbatas. Gubernur Jenderal dan birokrasi tidak
terpengaruh. Orang-orang Tionghoa secara resmi didefinisikan sebagai
"vreemde oosterlingen"
Keanggotaan di Volksraad ditetapkan 60:30; 60 orang Belanda, 25 Indonesia, dan 5 anggota lainnya keturunan Arab atau Tionghoa.
Pemogokan yang dipimpin oleh PKI gagal, Tan Malaka berada di Singapura.
Sukarno mendirikan Generaal Study Club yang pro kemerdekaan di Bandung, menganjurkan kesatuan bangsa.
23
September Jong Islamieten Bond didirikan di Jakarta; anggota-anggotanya
antara lain adalah Haji Agus Salim dan Mohammad Natsir.
Tan Malaka mencetus bentuk negara Republik, lewat buku Naar de Republiek Indonesia
Sensor film diberlakukan.
Stasiun radio komersial pertama di Batavia.
Desember, para pemimpin PKI mengadakan rapat di Prambanan untuk merencanakan pemberontakan terbuka.
1926
Belanda
menangkap lebih banyak anggota PKI; Musso pergi ke Singapura. PKI
mendapatkan instruksi dari Moskwa untuk memulai sebuah revolusi, lalu
membatalkan instruksi ini. Musso merahasiakan instruksi yang kedua
(instruksi untuk tidak memberontak).
31 Januari Komite para ulama
Islam berkumpul di Surabaya untuk mengirim sebuah delegasi ke Arab Saudi
untuk memprotes syarat-syarat untuk para jemaah haji Indonesia. (Komite
ini kelak menjadi benih Nahdlatul Ulama.)
Kongres Pemoeda I diadakan di Kota Solo pada tanggal 30 April s/d 2 Mei 1926, dg ketua Mohammad Tabrani (Jong Java)
12
November PKI memberontak di Banten, Batavia, Bandung, Padang. PKI
mengumumkan pembentukan sebuah republik. Pemberontakan ini dihancurkan
oleh Belanda, yang menangkap sekitar 13.000 orang. Tan Malaka menentang
pemberontakan.
Sukarno mendapatkan gelar insinyur dalam bidang Arsitektur di Bandung.
Sukarno
menerbitkan serangkaian tulisan yang berjudul "Nasionalisme, Islam dan
Marxisme", dan menyerukan kerja sama antara ketiga gerakan ini.
De Graeff menjadi Gubernur Jenderal hingga 1931.
31
Desember Kyai Haji Hasjim Asjari mendirikan Nahdlatul Ulama, sebuah
organisasi Muslim yang berkarya dalam bidang pendidikan, bantuan amal,
dan bantuan ekonomi.
1927
Januari, pemberontakan PKI di Silungkang, Sumatera Barat dihancurkan.
Februari,
Hatta dan lain-lainnya menghadiri pertemuan anti kolonial di Brussel
bersama dengan banyak nasionalis lainnya dari Asia dan Afrika.
4 Juli Sukarno dan dr. Tjipto Mangunkusumo mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI).
September, Hatta, Ali Sastroamidjojo dan lain-lainnya dalam Perhimpunan Mahasiswa Indonesia ditangkap.
Dr. Tjipto Mangunkusumo ditangkap dan dikirim ke pembuangan di Banda. Ia tinggal di pembuangan selama 11 tahun.
Hindia Belanda membangun kamp penjara Boven Digul di Papua untuk menampung para tahanan politik.
Kampanye anti narkotik: Hindia Belanda melarang penanaman koka dan hemp.
Desember,
Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), kelompok
yang menaungi organisasi-organisasi nasionalis dibentuk di Bandung.
Jahja Datoek Kajo orang pertama yang berpidato menggunakan bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad
1928
PNI
mengganti namanya menjadi Partai Nasional Indonesia, menerima bendera
Merah-Putih, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, "Indonesia Raya"
ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan.
Maret, Hatta dan pendukung-pendukungnya dibebaskan; pidato-pidato Hatta jelas-jelas anti Belanda.
28
Oktober, Kongres Pemuda II di Batavia menerima "sumpah pemuda": satu
nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Kongres diketuai oleh Sugondo
Djojopuspito (PPI)
Muhammad Yamin menulis puisi "Indonesia tumpah darahku".
KNILM didirikan sebagai perusahaan penerbangan resmi Hindia Belanda.
Perti
(Persatuan Tarbiyah Islamiyah) didirikan di Bukittinggi sebagai
organisasi pendidikan untuk kaum Muslim Minangkabau yang tradisionalis .
1929
Agustus, Pemerintah Hindia Belanda memperingatkan anggota-anggota PNI agar menghentikan aktivitas-aktivitas mereka.
Orang-orang Indonesia mendapatkan kursi mayoritas di Volksraad, yang tetap merupakan sebuah lembaga penasihat.
Belanda
memulihkan para bekas penguasa Bali hingga menjadi penguasa setempat
yang berkuasa di bawah wewenang Belanda, dalam sebuah upacara yang
panjang di Besakih.
29 Desember Soekarno dan pengikut-pengikutnya ditangkap di Yogyakarta. Mereka dipenjarakan di Bandung.
Wilayah birokrasi Hindia Belanda
Pembagian
legal Hindia Belanda. Biru tua: Belanda memerintah melalui pemimpin
adat yang sudah bersumpah setia pada Belanda (status zelfbestuuren)
dibimbing oleh residen2 Belanda. Biru muda diperintah langsung oleh BB
(Binnenlands Bestuuren) pemerintah Belanda
1930
Muhammad Husni Thamrin membentuk sebuah fraksi nasionalis di Volksraad; menuntut otonomi.
Pemerintah
Hindia Belanda memulai produksi pesawat ringat secara terbatas di
lapangan terbang Andir di Bandung (model AVRO-AL), dengan menggunakan
sebuah rancangan Kanada dan kayu-kayu setempat.
Juni, Pangeran
Surjodiningrat mendirikan Pakempalan Kawula Ngayogyakarta sebagai sebuah
organisasi kebudayaan untuk penduduk Yogyakarta, yang menjadi sangat
popular.
18 Agustus Sukarno diadili di Bandung. Ia menyampaikan pidato-pidato yang membangkitkan semangat di pengadilan.
Jepang mendirikan Borneo Oil Company.
Gunung Merapi meletus dan membunuh 1300 orang.
Jamiyatul Washliyah didirikan dengan partisipasi yang besar dari orang-orang Batak Karo.
22 Desember Sukarno dihukum empat tahun penjara karena kegiatan-kegiatan nasionalisnya.
PNI dibubarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
1931-1940
1931
Perhimpunan Indonesia dikuasai oleh kaum komunis; Sjahrir dan Hatta dipecat.
25
April PNI memutuskan untuk membuarkan dirinya. Partai Indonesia atau
Partindo dibentuk sebagai gantinya empat hari kemudian. Beberapa anggota
PNI, termasuk Hatta, kecewa.
Desember, Sjahrir mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia bersama Hatta ("PNI-Baru").
Sukarno dibebaskan oleh de Graeff.
Raja Bone dipulihkan kekuasaannya oleh Belanda untuk memerintah dengan pemerintahan mandiri setempat.
De Jonge menjadi Gubernur Jenderal hingga 1936.
Pemerintah Hindia Belanda memperketat sensor pers.
Ong Hok Liong mendirikan perusahaan rokok Bentoel.
31 Desember Sukarno dibebaskan lebih awal dari penjara di Bandung.
1932
Sukarno bergabung dengan Partindo; minat terhadap Partindo meningkat.
Agustus Hatta kembali dari Belanda.
Mohammad
Natsir, 24 tahun, bertanggung jawab atas sekolah-sekolah Persatuan
Islam yang baru; ia menulis bahwa Islam harus menjadi dasar dari
Indonesia yang baru.
Belanda menuntut sekolah-sekolah independen
untuk meminta izin operasi dari pemerintah; fraksi-fraksi di Volksraad
bersatu menentang gagasan ini.
1933
5 Februari
Pemberontakan para pelaut Belanda dan Indonesia di atas kapal Belanda
“Zeven Provincien”. Pemberontakan ini disebabkan oleh ketidakpuasan
karena gaji yang rendah, namun Pemerintah Hindia Belanda memandangnya
sebagai suatu pemberontakan politik.
Hindia Belanda menekan sekolah-sekolah independen dan para pemimpin politik di Minangkabau.
Agustus, Sukarno, Hatta, Sjahrir ditangkap. Sukarno dibuang ke Ende di Flores tanpa pengadilan.
Oost-Indische Leger diganti namanya menjadi KNIL (Koninklijk Nederlands-Indisch Leger).
Pertemuan-pertemuan organisasi induk PPPKI dilarang.
Sutan Takdir Alisjahbana menerbitkan majalah Pujangga Baru
1934
Belanda
mulai melakukan kebijakan proteksionis untuk menghalangi produk-produk
Jepang yang lebih murah dan melindungi produk-produk Belanda yang lebih
mahal.
Belanda menekan PKN untuk meninggalkan kegiatan politiknya yang terbuka.
Februari, Hatta dan Sjahrir ditangkap dan dikirim ke kamp tahanan Boven Digul di Papua.
Belanda melarang kongres Partindo.
Sayap pemuda Nahdlatul Ulama, Ansor, didirikan.
Tjokroaminoto wafat.
1935
Al-Ittihadiah (perhimpunan Islam modernis) didirikan di Medan.
Nahdlatul Wathan, sebuah organisasi untuk pendidikan Islam, didirikan di Lombok.
Nahdlatul
Ulama mengeluarkan peraturan bahwa Hindia Belanda adalah sautu negara
di mana Islam dapat dipraktikkan, dan harus dibela melawan Jepang.
Desember,
Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia bergabung untuk membentuk
Partai Indonesia Raya (Parindra). Anggotanya antara lain adalah Thamrin
dan dr. Sutomo; juga terdapat sejumlah anggota yang pro Jepang. Partai
yang baru ini menyerukan kemerdekaan melalui kerja sama dengan Belanda.
1936
Van Starkenborgh diangkat menjadi Gubernur Jenderal; jabatan ini dipegangnya hingga sekurang-kurangnya tahun 1945.
Hatta dan Sjahrir dipindahkan ke Banda.
Juli, "Petisi Sutarjo" diterbitkan, menyerukan kemerdekaan untuk Indonesia dalam tempo 10 tahun.
29 September Volksraad memutuskan untuk mendukung petisi untuk otonomi Indonesia di dalam konstitusi Belanda.
Becak menjadi sarana transportasi di Batavia.
November, Partindo dibubarkan.
Para geologiwan Belanda menemukan bukti kekayaan mineral — besi, tembaga, perak, dan emas — di Papua.
1937
24
Mei Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan. Anggotanya antara
lain meliputi Yamin dan Amir Sjarifuddin. Sebagai sebuah organisasi
Gerindo mendukung kemerdekaan, namun cenderung bekerja sama dengan
Belanda dalam melawan Jepang.
21 September Majlis Islam A'laa
Indonesia (MIAI) didirikan, sebuah organisasi payung untuk kerja sama
antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, dan
kelompok-kelompok Islam lainnya.
17 Desember Kantor Berita Antara didirikan.
1938
Sukarno, yang masih berada dalam penahanan Belanda, dipindahkan ke Bengkulu.
Orang-orang luar pertama mencapai Lembah Baliem di Papua.
Belanda mengadakan persidangan Tapanuli untuk mendukung para penguasa Batak setempat.
Hindia Belanda melembagakan "hukum adat" di Minangkabau dan Banjarmasin.
Moskwa menyuruh PKI untuk menghentikan aktivitas-aktivitas anti-Belanda.
Persatuan Arab Indonesia terbentuk dari organisasi-organisasi Muslim Arab yang ada.
16 November Pemerintah Belanda menolak petisi otonomi 1936 untuk Indonesia.
1939
Pakubuwono X dari Surakarta wafat, Pakubuwono XI adalah Susuhunan yang baru.
Jepang menduduki Kepulauan Spratly.
Mei,
Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA didirikan oleh Muhammad Da'ud
Beureu'eh untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan anti-Belanda di Aceh.
Gabungan
Politik Indonesia (GAPI), sebuah organisasi payung dari berbagai
organisasi nasionalis, dibentuk. Thamrin adalah salah seorang penganjur
utamanya.
Kartosuwirjo dan pengikut-pengikutnya memisahkan diri
dari Partai Sarekat Islam, dan membawa serta banyak pendukungnya di Jawa
Barat.
Desember GAPI mengorganisasi Kongres Rakyat Indonesia,
sebuah pertemuan representatif yang besar di Batavia, yang mengajukan
tuntutan untuk parlemen yang sepenuhnya terpilih untuk Hindia.
1940
Februari, Belanda kembali menolak otonomi untuk Hindia Belanda.
13 Februari Jepang menolak perjanjian arbitrase dengan Belanda.
18 Maret Hamengkubuwono IX menjadi Sultan Yogyakarta.
Mei, Belanda jatuh ke tangan Jerman, pemerintah Belanda melarikan diri ke London.
28 Juni Jepang mengatakan ingin merundingkan kembali perjanjian dagang dengan Belanda.
Juli Barang ekspor Indonesia ke Jepang dihentikan.
Agustus,
Jepang menyatakan bahwa Perancis Indochina dan Hindia Belanda harus
disatukan dengan sepenuh hati ke dalam "East Asia Co-Prosperity Sphere".
9 Agustus GAPI menghadirkan petisi yang lain tentang "melengkapi demokratisasi Indonesia".
23
Agustus Komisi untuk Studi Perubahan Konstitutional dibentuk untuk
mempelajari permintaan GAPI. Thamrin dkk di Volksraad menarik proposal
mereka untuk demokratisasi.
September Tentara Jepang bergerak menuju Perancis Indochina.
12
September Pemerintah Hindia Belanda memulai pembicaraan perdagangan
dengan delegasi Jepang di bawah pimpinan Kobayashi. Van Mook tidak mau
bekerja sama dengan tuntutan Jepang untuk bahan bakar penerbangan.
26
Oktober Jepang dan Belanda mengeluarkan sebuah deklarasi bersama yang
berisi Hindia Belanda tidak akan menjadi bagian dari "Co-Prosperity
Sphere".
12 November Kuota atas penjualan minyak ke Jepang dari Hindia Belanda ditetapkan dalam perjanjian
SELAMAT DATANG DI BLOG RAMOQIS
RAMOQIS BLOGGER :
Sangat berterima kasih atas kunjungan sobat semuanya.Di Ramoqis Blog ini sobat tidak perlu bingung dan pusing untuk mencari GAME & SOFTWARE FULL VERSION DOWNLOAD GRATIS.Ramoqis sudah menyediakan yang sobat cari disini semua sudah Cracking,Patching atau apalah namanya sobat tinggal baca panduan Cara instalasi-nya saja.
SALAM.
Sangat berterima kasih atas kunjungan sobat semuanya.Di Ramoqis Blog ini sobat tidak perlu bingung dan pusing untuk mencari GAME & SOFTWARE FULL VERSION DOWNLOAD GRATIS.Ramoqis sudah menyediakan yang sobat cari disini semua sudah Cracking,Patching atau apalah namanya sobat tinggal baca panduan Cara instalasi-nya saja.
SALAM.
POSTING TERPOPULER RAMOQIS
ARSIP BLOG RAMOQIS
KATEGORI
- SOFTWARE (23)
0 comments:
Post a Comment